Minggu, 07 Februari 2016

Tongkrongan anak muda


Sebagai anak muda yang berkepergaulan.Gua seneng banget ama yang namanya nongkrong. Yang namanya sering-sering di sebut sebagai tongkrongan. Tongkrongan itu ga cuman di pake buat anak muda yah, dan gua yakin setiap anak muda pasti punya tempat nongkrong atau tongkrongan langganannya. Menurut teori gua sih gini nih yak: Tongkrongan itu suatu tempat dimana kita sering berkunjung, melakukan sesuatu, ngumpul bareng atau tempat-tempat yang hampir kebanyakan kita ngabisin waktu di tempat itu. Jadi ada bedanya tongkrongan sama tempat nongkrong itu. Kalo tempat nongkrong itu tempat yang emang sengaja kita kumpul berdua atau bareng-bareng. Kalo anak gaul kan cafe, agak murah dikit kedai, trus lebih ekonomis warkop, paling hemat kosan –kopinya bawa sedus dari rumah waktu pulkam- hahaha. Kalo tongkrongan bisa apa aja, kampus, sekolahan, kantor, rumah dan temen-temen rumah yang lain. Yaa kurang lebih gitu lah.

Trus gini, di zaman yang mulai serba digital ini, pasti para muda-mudi nih ga aneh ama yang namanya mall. Kalo di kota-kota besar kan udah ga aneh ya mall itu, udah menjamur dimana-mana. Ngabisin waktu di saat luang dan Mall sering di jadiin sebagai tempat hiburan pemuda-pemuda perkotaan dan daerah sekitarnya. Terkadang gua bingung juga, apa mesti gitu waktu luang itu di habisin buat jalan-jalan di mall, atau sekedar window shopping di mall atau tempat-tempat hiburan yang lain. Nggak gini loh, judulnya kan tongkrongan, jadi maksud gua gini, di daerah kampus aja tongkrongan mahasiswanya itu, kaya rental ps, biliyard, warkop ato tempat-tempat lain yang di situ ga ada perputaran unsur ilmiahnya. Kecuali di tempat-tempat yang udah gua sebutin tadi, ada pengkajian ilmiah atau seminar. Misal di rental PS, ada kajian tentang manfaat PS terhadap perkembangan life-skill mahasiswa. Naaah, kan mungkin bisa jadi agak lebih bermanfaat tuh rental PS. Trus di Warkop ngadain meeting membahas bagaimana cara mahasiswa bisa dengan murah menikmat kopi dan rokok? Ya ngecer dan ngutang, misal. Karena berhubung mahasiswa itu lebih banyak waktu luangnya daripada waktu ngampusnya, dipastiin bakal lebih banyak waktu yang digunakan di luar kelas kuliah. Ini juga berlaku buat siswa. Semisalnya tempat-tempat nongkrong mahasiswa dan pelajar itu di arahkan ke yang lebih bersifat keilmuan, atau kesastraan, atau... ya intinya yang punya hubungan ke dunia keilmuwan gitulah.

Gini deh, seandainya Pemkot atau Pemda punya Perpustakaan Umum yang megah, bagus dan lengkap. Ini bisa jadi alternatif lain buat siswa dan mahasiswa menghabiskan waktu nya. Kenapa ga nongkrong di perpus gitu kan? Biar lebih agak sedikit menghibur, bisa aja perpus itu jadi teman buat tempat kafe atau tempat-tempat kongkow bareng gitu. Tapi intinya dengan adanya Perpustakaan Umum pemuda-pemuda itu punya tempat untuk menghabiskan waktunya dengan membaca. Ya emang ga salah sih tempat-tempat hiburan itu, kalau kita udah sumpek sama yang namanya pelajaran atau tugas, tempat-tempat hiburan kan dibutuhin banget. Tapi jangan semua waktu luangnya di abisin buat maen ke tempat-tempat ga jelas.

Die neue Bibliothek Stuttgart
Coba aja kita liat di Eropa dan negara-negara majunya, ambil contoh aja Jerman. Jerman itu hampir di setiap kota punya Perpustakaan daerah milik pemerintah. Keren mampus men perpusnya. Bahkan ada yang sampe tujuh lantai isinya buku semua, bayangin coba. Lah kita? Cuman punya 4 lantai, itu juga tempat belanja semua isinya. Gua punya mimpi tuh anak muda itu tempat nongkrongnya di perpus. Jadi ini bisa jadi gambaran gimana bangsa kita akan maju, karena barometernya ada pada anak mudanya. Dengan perpustakaan siapa tahu minat baca rakyat indonesia jadi bertambah, iya kan, terutama para mahasiswa dan pelajarnya. Ya meski meningkatkan minat baca ga cuman dari satu aspek.


Jadi maksud dari artikel gua yang ini adalah  penyaluran waktu. Masyarakat dan khususnya kalangan pelajar akan terbantu mengatasi masaIah gabut time nya dengan hal-hal yang positif. Apalagi jomblo jomblo baper yang hari-harinya sibuk mikirin perasaan. Padahal si doi ga pernah mikirin perasaannya. Sangat bisa terbantu tuh jomblo. Daripada stalking IG dan Timeline mantan. Mending sibukin diri dengan membaca di perpustakaan. Ini juga bisa jadi gambaran akan kemajuan negaranya. Kemajuan suatu negara itu bisa diliat dari cara negara tersebut menghargai ilmu pendidikannya. 

Coba tuh bandingin dua gambar dia atas. Yang satu 6 lantai isinya tempat perbelanjaan, yang satu 6 lantai isinya buku semua. Ya gak heran kalau Indonesia masyarakatnya konsumtif dan minat bacanya rendah.

Sabtu, 06 Februari 2016

Stop dreaming. Start doing!


Tak perlu kemegahan untuk memulai apa itu perjalanan. Tinggalkan semua gengsi, suatu hidup berawal dari suatu harap dan mimpi. Harapan yang selalu membawa kita hari ke hari, mimpi yang membuat kita selalu memacu diri. Dalam semua kesederhanaan, bersabarlah, Tuhan takan pernah tertidur bagi hambaNya yang selalu mencoba dan berusaha. Orang yang bermaksiat saja Tuhan takan pernah lupa, bagaimana Ia bisa lupa bagi hambaNya yang taat dan selalu istiqomah.
Hiduplah seperti adanya kamu, tak perlulah memulai sesuatu yang besar itu dengan sesuatu yang besar pula, lakukanlah dengan sesuatu yang kecil namun dengan cinta yang besar.
Semua itu memang berawal dari mimpi, mimpi yang akan memacu kita untuk melesat atau tersesat. Jangan pernah takut miskin. Tuhan mampu menciptakan 7lapis langit dan ribuan planet di tatasurya. Maka apakah Tuhan tidak mampu membuat nasi untuk kau makan atau uang untuk kau menuntut ilmu? Itu semua tak ada arti bagiNya. Pahamilah bahwa itu mengartikan kita untuk berusaha dan istiqomah.

Akuilah apa dirinya kamu, miskin dan kaya mungkin terkadang menjadi patokan bagi kita yang hendak berjuang memperoleh kesejahteraan. Namun percayalah, Tuhan takan pernah salah dalam membuat takdir. Lantas kalian takluk akan takdir, bila Tuhan selalu mengasihi dan tak pernah salah dalam menentukan. Bukan! Bukan begitu! Jangan pernah sekali-kali kau berdamai dengan takdir bila belum meneteskan keringat dalam usahamu. Katakan pada takdir, “berdamailah denganku.”


Pagi penuh rindu

Pagi selalu bisa membuatku tersenyum
Karena pagi menandakan bahwa aku masih bisa melakukan sesuatu perubahan
Pagi selalu bisa membuatku menggebu-gebu karena sejuk hawanya membuat sukma segar Setelah penat seharian malam
Tentu pagi akan indah tergantung bagaimana malam
Tergantung bagaimana tidur
Tergantung siapa dan apa yang kita pikir dan lakukan pada malamnya
Pagi, mengapa kali ini kau membuatku merindu
Merindu pada rasa yang membuatku bertanya; ini apa? ini siapa?
Rindu yang membuatku ingin segera menikahi setiap rasa endorfin yang datang dan memikat
Meski sekilas itu terlihat bodoh dan tak matang
Namun itu datang begitu saja seperti ombak menyapa pantai, begitu saja
Seperti semburat matahari merajuk mega, begitu saja


Jumat, 05 Februari 2016

Belajar lah Berteman dengan dirimu sendiri


Belajarlah berteman dengan dirimu sayang. Agar kau tak pernah merasa tidak punya teman. Bukankah dirimu adalah aku dan aku adalah dirimu yang akan menjadi kita ketika kita berbuah hati dalam ikatan sebuah janji sehidup semati.

Aku ingin mengajarimu makna berteman sayang, agar kau tak pernah merasa kehilangan, agar kau tak pernah mengerti hakekat kehilangan, karena semua keberadaan ada pada dirimu. Karena aku tak akan selamanya menyatu dengan jasad sayang. Tiada satupun yang akan abadi untuk di cinta, kecuali Dia.  Aku takan selamanya menyatu dengan mu di setiap malam kemesraan.

Teman sejatimu adalah dirimu sendiri sayang, cinta sejatimu hanyalah dirimu sendiri sayang, kekasih sejati mu hanyalah dirimu sendiri sayang, buah hati tercinta mu hanyalah darah dagingmu sendiri sayang, suami tercintamu hanyalah dirimu sendiri sayang.

Aku hanyalah suami mu dalam makna dunia, suami hanyalah simbol perwujudan dirimu yang lain, yang harus kau layani. Rina, gea, dini, fira, ayse adalah temanmu dalam makna dunia. Fikar hanyalah buah hatimu dalam makna dunia. Tak ada yang bermakna sejati dalam dunia, dunia penuh dengan kefanaan, ketidakpastian, keraguan, itulah dunia, jangan pernah mencintainya dan jangan pernah merasa kehilangan akannya.

Cintaku padamu takan pernah lebih besar dari cintamu pada dirimu.
Aku hanya ingin mengajarkan padamu sayang, kalau kamu adalah kamu yang cukup untuk menjadi kamu tanpa pernah kamu merasa kurang dari apa yang tidak ada padamu. Hanya Tuhan sayang, hanya Tuham yang mampu melengkapi setiap apa yang kamu butuhkan tanpa perlu kamu mendiktenya. Aku takan pernah mampu sayang, Takan pernah. Bila ada lelaki setelah ku berkata ia mampu, katakan padanya kalo dia hanya akan membuang-buang waktunya bila dia menikahimu hanya untuk memenuhi kebutuhanmu.

Sept.2015


Malam


Malam

Aku selalu suka malam
Waktu penghilang penat miliaran spesies bumi
Waktu penghangat rindu sang suami perantau pulang
Waktu penghancur kesah seorang pengangguran
Waktu penghibur jiwa si pencari hiburan malam
Waktu pereda pilu si sakit hati, atau mungkin kumat pada malam hari
Hanya malam yang punya cerita
Malam yang selalu berhasil membuatku luluh
Lalu berfikir, kalau hidup harus realistis
Serealistis air hancurkan batu mesti perlahan
Semua harus ada usaha, hanya malam yang bisa membuatku berfikir sejernih itu
Malam pula yang bisa membuatku yakin kalau esok masih ada
Malam juga yang selalu bisa membuatku seketika berbunga tatkala bahagia terjadi sebelumnya lantas teringat-ingat
Malam juga tempat semua kekusutan lurus kembali
Malam juga yang membuatku teringat kalau aku cowo dengan sejuta harapan dan impian

Malam juga berhasil membuatku semangat; untuk melakukan hal yang lebih baik

selamat malam, malam.

Kamis, 04 Februari 2016

Awal mula blog dan Warung Kopi



Sebenernya gua punya ide pengen punya blog itu udah lama banget men, iya, tapi selalu kandas niat gua ketika kesempatan datang. Jadi sebelum dateng ke warnet, itu gua niat banget buat ngedit-ngedit tulisan gua di word trus masukin ke blog gua. Tapi karena proses pengetikan itu emang rada ngebosenin, jadi gua agak beralih gitu. Ah bosen nih, jadi deh gua buka youtube ‘superbooy’ jiaaaaaahhhh wkwkwk’ jadi dah abis niat gua ngetik dan ngepost ke blog. Slalu begitu men, slalu, yaa meski yang gua buka bukan superbooy melulu, kadang dangdut, ariana, pokoknya yang seger gitu dah. Karena dulu gua SMA itu di pondok jadi untuk nyari akses internet ya ke warnet, nah kebetulan pas gua kelas 3SMA itu di pondok ad warnet, tapi tetep aja kandas cuman sampe ngedit satu tulisan, sisanya ngeyoutube, untung di pondok, jadi gua ga buka yang vulgar-vulgar gitu. Alhamdulilaaah, dosa gua bisa tercegah.

Jadi selama ini keinginan gua buat nulis itu tumbuh dari SD men, hebat kan gua. Gua bisa nulis sejak sd men, TK malah, bisa bayangin kan betapa hebatnya gua. Coba aja lu liat postingan para blogers atau prolognya para penulis yang bilang kalau dia baru mulai nulis ketika kuliah semester 4, ada yang mulai nulis sejak lulus SMA padahal keinginan untuk nulisnya sejak SMP, dan masih banyak lagi yang bilang kalo masih pemula dalam dunia tulis-menulis. Nah kan, sedangkan gua, dari TK men gua udah nulis. Dahsyat dahsyat... kalo ada emot tepuk tangan lebih kece nih. Dan dalam kurun waktu yang panjang dari 3 SMA sampe sekarang (8 bulan setelah kelulusan) gua nyimpen tulisan-tulisan gua di note hp.

Sekarang gini deh, gua itu sebenernya suka banget nulis, nulis dalam artian ngumpulin sekuel ide dan di tuangkan dalam kumpulan abjad dan menjadikannya suatu kalimat dan paragraf yang disebut pernyataan, pertanyaan, perargumenan, perdebatan dan temen-temen per yang lain. Menuangkan ide dalam tulisan itu udah menjadi bagian dari kebiasaan gua, gampangnya gini, kalo orang bosen trus bete pasti bakal ngelakuin sesuatu buat ngilangin kebeteannya kek misal ngegame, ngopi ngudud, jalan2 ato masih ada yang laen. Nah kalo gua salah satu yang gua lakuin itu nulis, karena emang waktu gua banyak dilaluin dengan kesendirian dan penuh kebetean kalo ga di isi dengan sesuatu yang bermanfaat gitu. Nulis lah gua. Tapi emang pada dasarnya gua suka maenin kumpulan abjad sih, dan di satukan untuk menjadi satu kesatuan paragraf yang enak dibaca. Dan jenis tulisan yang paling sering gua tulis itu ‘puisi’. ‘Puisi’ itu salah satu obat pilu yang syahdu yang setia menemani moment ke ambiguanku. ‘’anjaaaaas”.

Teorinya begini nih, orang yang bisa nulis karena dia bisa membaca, orang yang bisa berbicara karena dia bisa mendengar. Naaah, karena emang gua juga suka baca, meski masih maniak novel dan yaaa terkadang suka juga baca buku jurnal – suka ditinggalin kalo udah pembahasanya berat- kecuali lagi niat beut.  Dan bacaan kesukaan gua itu didasari oleh rasa keingintahuan dan ketidaktahuan yang begitu dalam akan sesuatu yang ingin gua ingin tahui. Dan setelah gua membaca terkadang juga sering muncul abjad-abjad yang disebut ide (gambar lampu gitu) meski kadang masih dalam bentuk kesimpulan atas apa yang udah gua baca, kalo yang gua baca buku jurnal. Tapi kalo yang di baca itu novel, kadang muncul suatu ide yang pengen gua tulis, gitu loh. Bener kata dewi dee lestari – penulis sekuel novel supernova yang keren beut- bilang kalo kamu pingin punya banyak tulisan maka kamu harus banyak baca. Jadi modelnya kaya input output gitu men. Trus kata opah pramoedya ananda toer bilang, Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.Bener banget ini men.
Jadi ketika kita menulis pun, kita butuh pembaca, yaaa gua sih ga boong kalo blog gua pengen banget banyak yang ngunjungin. Karena tingkat minat baca di negri kita ini masih rendah dan terkhusus di daerah tempat tinggal gua juga masih rendah banget,  gua pengen tulisan-tulisan gua ini bisa menjadi stimulus untuk para pemuda biar minat baca nya tergairah. Karena kata papah tan malaka. Tak ada yang lebih agung dari ilmu, kebodohan adalah satu-satunya musuh makhluk yang harus paling di benci dan melawan suatu kehebatan ilmu tanpa ilmu itu hanya akan menjadi kebodohan abadi. Bener banget men, pecah abis quotes’a papah tan ini.

Jadi gitu men dorongan gua untuk akhirnya bertekad untuk membuat suatu page tentang tulisan-tulisan gua dan bisa dibaca oleh siapapun, jadilah blog ini. Warung kopi. Kenapa gua namain blog ini Warung kopi, ga kompleks sebenernya, simple aja. Karena gua sering nemuin banyak kumpulan kata seketika berkeliaran di pikiran ketika gua duduk dan memesan kopi item di warkop. Warkop juga menggambarkan suatu kesederhanaan dari suatu lembar kehidupan. Hanya dengan Rp. 2.000 kita bisa menikmati apa itu perpagutan antara kopi dan gula yang menjadi pelayan lidah manusia dalam membiasi pahit manisnya kehidupan. Yaa meski yang disuguhkan ga cuman kopi. Gua hanya melihat dari sisi kesederhanaannya, masalah rasa dan aroma urusan selanjutnya. Duduk aja dulu, pesen kopi, lalu hirup aromanya dan minum kopinya, setelah itu mari kita simak apa makna pahit manis nya hidup dalam kata dan aroma.

Aku ingin menulis


Aku ingin menulis, menulis dan terus menulis, sampai tinta berteriak menangis. Meminta agar aku tidak terlalu bengis menuang detik kehidupan yang memang tragis. Tragis bila memang kita tidak mau bangun dan bangkit melakukan apa yang seharusnya dilakukan, berjuang apa yang seharusnya di perjuangkan, membela apa yang seharusnya di bela.

Aku ingin menangis, tapi cukup di dalam hati. Karena hati ku yang sakit, bukan mata ku. Bahkan mataku tak mampu mengartikan semua kesakitan ini. Kesakitan yang hanya bahasa hati yang tahu maknanya.

Aku ingin berlari, berlari pada ketenangan dan kedamaian. Berlari pada saat itu juga, pada saat aku sudah merasa capek akan hal-hal yang membuatku menjadi bodoh namun sulit aku menyadarkan. Berlari sekencang-kencangnya pada kedamaian yang entah apa itu namanya, yang hanya kutemukan bila telah mengucap salam dan bersimpuh duduk melemah di hadapan Maha Raja ku.

Aku ingin memeluk, memeluk semua rasa yang terkadang tiba-tiba datang mengendus halus di dalam hati. Siapa itu? Rasa yang selalu berhasil membuatku tersenyum-senyum sendiri. Rindukah itu? Apa itu rindu? Bahkan aku tak pernah mendengar kata rindu dalam hidup. Aku hanya tahu bahwa itu Engkau. Tiada kata yang bisa mengeyuhkan hati selain Nya.

Aku ingin mencium, mencium bibir merahmu yang begitu menawan, bagaimana bisa aku berpindah pandang bila bulu mata saja tak mau berkedip.


Aku ingin berkata, hanya kamu yang berhasil membuat hati ini bertanya. Apa ini? Apa yang sedang kurasa saat ini?

Gua dan lagu "Don't u remember"




















Lagu mba adele yang satu ini begitu nyentuh hati gua, serius. Lirik awalnya itu loh.

When will i see you again
You left with no goodbye
Not a single word was said

Itu dalem banget artinya bagi gua dan mba adele yang di tinggalin orang yang di cinta dan sukai tanpa sepatah kata pamit pun. Meski memang kadang rada lebay, tapi kalo bicara tentang rasa itu emang susah di setarain antara kata dan maknanya, bener gak sih? Kalo ada yang jawab salah, bodo amat, blog blog gua ini.

Emang dulu ketika pertama kali denger lagu ini gua lagi suka-suka'a sama cewe tapi gua gatau gimana caranya bikin dia tau kalo gua itu punya rasa. Ini dulu, dulu ketika gua masih SMA kelas 1 dan cewe yang gua sukai udah lulus SMA. Ya 3th di atas gua lah. Lu bisa bayangin kan! Suka sama orang yang lebih tua di saat-saat lu lagi tumbuh-tumbuhnya, baru tumbuh juga bulu ketek dan halus-halus yang lainya. Itu rasanya komplex banget men, di satu sisi takut di bilang anak kecil -gua juga gata kenapa- di sisi yang lain gw kesiksa sendiri ama apa yang  gw rasa.

ketika gua dengan segala keluguannya gagal menyatakan atau seenggaknya buat dia tau kalo gua suka sama dia gitu lah atau mungkin dianya aja gak ngrespon gitu, lalu di satu moment Dia pengen pergi, pergi dari suatu kebiasaan yang mempertemukan keluguan rasa gua dengan gadis yang disebut Nita. Yang begitu maniiiiis kalo di perhatiin, ngademin hati, serius ga boong, yaa namanya orang lagi kesemsem ama apa yang dia sebut rasa ya begitu. 'Berjuta rasanya' kalo kata lagu mah. dia pergi men, pergi gitu aja , tanpa bilang kalo dia mau pergi, tanpa tahu betapa pengen rasa ini di rengkuhnya, tanpa tahu betapa tubuh ini pengen di dekapnya -anjaaaaaas lebay-lebay wkwkwk, setelah dipikir-pikir ngapain juga dia bilang-bilang gua, siapa gua yak! Iya juga sih. Kebetulan ketika itu musim ujan men, di tengah deras nya gemericik air menjatuhi bumi gua mendengar

when will i see you again
you left with no good bye
not a single word was said
no final kiss to seal any sins

itu ga cuman bumi yang hujan men, hati gw pun ikut hujan, dihujani rasa yang tak sampai. setelah moment itu, lagu don't u remember ini selalu gw setel di setiap gw merasa kangen atas apa yang telah gw rasa, pas boker, waktu luang, nongkrong, sebelum belajar, mau tidur, bangun tidur, eeeet daaah...wkwkwkw. Gini nih jadinya kalo lu lagi galau trus dengerin lagu yang salah, bisa salah galau lu.

Jadi pesan moralnya? Jangan sampe lu salah dengerin lagu ketika lu lagi galau, salah galau kan repot ntar.



Ajari aku

Add caption
Tuhan,
Ajari aku untuk tidak merasa tidak pernah merasa sepi, karena sesejati apapun 'penghilang sepi', hanya Kau yang mampu menemani setiap moment hati ini.

Bukankah kau berfirman, "Aku lebih dekat dari urat nadi." Maka dustakah aku ketika mengatakan 'aku kesepian?' Dustakah khalayak ketika mereka merasa kesepian?
Bagaimana cara agar makna kesepian itu hilang dari ku Tuhan? Agar aku tidak mendustakanMu, agar siapapun tak mendustakanMu. Karena selamanya aku adalah Engkau, dan Engkau adalah aku. Bukankah begitu?

Peluk aku Tuhan, agar aku tidak ingin memeluk rasa yang tak dihargai
Peluk aku Tuhan agar aku tak pernah merindu yang tak pasti
Cumbui aku Tuhan agar sucinya tak ternajisi
Setubuhi aku Tuhan agar aku tak dirajam.
Nikahi aku Tuhan. Nikahi aku, agar aku tak perlu lagi menikahi rasa yang tak direstui.
Karena aku selamanya adalah Engkau dan Engkau adalah aku.

Kau telah mencipta engkau yang kini aku mencintanya untuk sepatutnya dia mencintai aku. Namun dia mencintai dia yang lain. Engkau mencinta aku yang lain. Engkau mencipta cinta yang lain yang aku tidak cintai, wahai sang Maha Cinta. Merasakah Engkau? aku sakit Tuhan. Akukah engkau? Cinta, itukah Engkau?
Enyahkan aku dari cinta yang Engkau ciptakan dan ku cinta.

Sep. 11 2015


Cinta Semesta, Semesta Cinta





kalo orang berpandangan bahwa cinta itu seperti bunga mawar. Indah, namun bila lengah memegangnya duri pun menggores. Indah tapi akan pedih. Seindah apapun cinta pasti ada duri, dan pasti ada akhir. Namun cinta ini tak mengenal kata pedih, tiada duri diantaranya. Lintasanya layak angka nol. Kecil namun tak berujung. Selalu mekar dan tak pernah layu walau selalu tersakiti, bahkan tak merasa dan tak mengenal rasa sakit. Cinta ini, mendamaikan hati yang gelisah. Menenangkan hati yang gundah. Mengobati hati yang luka. Penyembuhan bagi hati yang sakit. Seberapapun sering di sakiti, cinta ini selalu menerima, bahkan memberi. Entah dengan analogi apa dapat ku artikan cinta ini. Mungkin semua bunga di bumi tak cukup untuk menganalogikan cinta ini. Ada satu bunga yang begitu pas menganalogikan cinta ini. Bunga yang selalu mekar walau tanpa sang surya. Selalu tercium wangi khasnya walau di letakkan di gunungan sampah. Sayang, bunga ini non-materi, dan mungkin tak ada di muka bumi. Dan tangan-tangan dzalim seperti ku tidak akan bisa menyentuhnya.

Cinta ini lebih dalam dari samudra. Lebih luas dari lautan. Cinta yang selalu hadir di saat kau butuh. Disaat kau tidak butuh pun cinta ini selalu hadir, namun mungkin kau tak bisa merasakan kehadiran nya. Namun itu tak mungkin, karena tanpa cinta-Nya kita tidak akan bisa hidup dan tak mungkin kita tidak membutuhkannya.
Namun terkadang cinta ini di salah artikan, karena memang cinta ini butuh high-understanding. Cinta ini kadang diartikan sebagai penderitaan, tapi sesungguhnya bukan penderitaan. Tapi justru ini adalah fase meditasi tuk membuatmu sadar akan indahnya arti cinta. Sebelum kalian layak mendapatkan kebahagiaan yang lebih abadi, baru kau sebut "cinta" ini sungguh hadir..

Tapi cinta ini bukanlah sebuah penderitaan yang kau sebut pengorbanan. Bila yang kau lakukan untuk cinta kau sebut pengorbanan, maka kau lakukan itu bukan untuk cinta, tidak didasari cinta, dan bukan cinta. Bukankah cinta itu tak mengenal pengorbanan. Karena  setiap jerih payah yang kita lakukan untuk cinta adalah cinta dan untuk cinta. Dan bila kau punya alasan untuk mencintai cinta, maka sesungguhnya itu bukan cinta. Itu adalah kalkulasi. Bila kau cinta maka kau tak kenal 'karena', tak kenal 'karena' apa kau mencintai cinta. 


Maka untuk mengenali Cinta ini kau hanya perlu meluangkan waktumu -bukan pengorbanan- sejenak, sehingga hanya jarum jam yang kau dengar. Bila kau mempunyai keyakinan tinggi, maka pasti kau sudah ber-duaan dan mencurahkan isi hatimu. Kau akan selalu menjadi pencurah yang baik & Kekasih cinta Ini lebih dari sekedar Pendengar yang baik, bahkan Dia bisa mendengar hatimu tanpa kau menceritakannya. Dan kau hanya perlu menjadi penerima yang baik bila kau meminta sentuhan kasih sayang-Nya. karena semua yang diberikan padamu pasti itu yang paling terbaik dari semua kemungkinan.



Seperti yang sudah ku katakan, kau hanya perlu meluangkan waktumu, luangkan hati dan pikiranmu. Sampaikan semua kelemahanmu, semua ketidakmampuan mu. Tidak lama, maka setelahnya akan kau temui sebuah kedamaian disana. Lalu keesokan harinya setiap penderitaan tidak akan kau sebut penderitaan karena kau percaya semua yang diberikan adalah yang paling terbaik. Lanjut kau bertanya. Cinta siapakah itu? Cinta ini diluar batas pemikiran manusia. Inilah cinta Semesta, sang pencipta semesta dan sang pencipta semesta dalam semesta, Allah swt. Sang Maha cinta dengan Rahmat yang meliputi seluruh alam.

Senin, 01 Februari 2016

cinta pada suatu kefanaan


Punya nyali apa aku telah berani, telah tega menjual cinta bidadari surga dengan yang fana. Tapi jujur lubuk hati jiwa ini mencintai duniamu dengan semua kefanaannya.Tetapi aku tak bisa mencintai tanpa kedamaian-Mu. Tanpa kedamaianmu aku akan mempersunting mereka. Tapi kedamaian-Mu membuatku mentalak satu kedurjanaan ini.

sekolah! buat apa?


Buat apa sih kalian sekolah? telak! satu-satunya kata tanya yang harus kalian telan mentah-mentah. hemmmmm.......sekolah, mungkin mereka pengikut arus, lalu sekolah. mungkin mereka terdoktrin oleh keluarga, lingkungan & karib kerabat, lalu sekolah. Mungkin landasan mereka sekolah cuman buat setitik tinta tanda kehadiran, mereka phobia alfa, phobia poin nanti DO. Mungkin landasan mereka ngejain tugas cuman buat ngejar nilai KKM, mereka phobia ga naek kelas.
Ada juga yang bahkan sekolah hanyalah rutinitas, dia ga peduli seperti apa nominal angka yang dia dapat di sekolah. Dia hanya menjalani rutinitas lalu selesai. Kasian, lagi-lagi mereka hidup tapi tak bernafas. jasadnya hidup namun jiwanya beku. terlalu sering mengambil langkah ke 3 tanpa tahu langkah ke 2 dan ke 1. Ya beginilah, melakukan sesuatu tapi tak tahu makna. Harusnya kita malu pada bapak soekarno, beliau tetap belajar walau kakinya di rantai dan tubuhnya di penjarakan. Harusnya kita malu dengan rakyat-rakyat penjajahan, mereka tidak bisa sekolah karena sekolahan hanya untuk rakyat bangsawan. Harusnya kita malu pada rakyat tahun 60an, mereka rela tak makan hanya untuk membeli sebuah buku untuk menulis di sekolah. Lalu kita punya hati nurani macam apa bila berani menyobek-nyobek buku. Binatang pun tak secanggih itu saya rasa.
Yang mendapat nilai tertinggi di kelas dan di sekolah, pahamilah kalau kalian bukanlah yang tercerdas. karena kalian hanyalah orang yang berhasil melakukan semua sistem doktrinisasi dengan sangat baik, maka dari itu kalian mendapat nilai tertinggi.
Doktrinisasi yang memaksamu mengerjakan PR siang malam menggenjot otak. Ketika yang lain males-malesan dengan gadget dan asyik dengan hobinya, maka kamu asyik dengan buku yang selalu kamu iming-iming mendapat juara kelas, belum cukup hanya sampai disitu! Masih banyak hal yang lebih besar di luar sana dan kaliau kalian masih nganggep juara kelas ialah yang tercerdas. salah. Cerdsas itu inovatif dan kreatif kawan. cerdas itu tak melulu tentang kognitif. Cerdas itu tentang bagaimana kita mampu menjawab pertanyaan hidup dan mengatasinya, dan orang pinter sering salah melakukanya.
"Bila kalian dalam waktu mencari ilmu lalu mendengar berita duka ibumu wafat, lantas kalian sibuk dengan pencarianmu dan sulut tuk ditinggalkan. Maka lanjutkanlah pencarianmu, sampai kau temui waktu tepat untuk menemui ibumu." kata pepatah. Coba resapi makna dalam pepatah itu.
"carilah ilmu sampai ke negri cina," "belajarlah yang rajin agar orang tua kalian banggai." bla..bla..bla..bla..bla..bla.. semua itu kalimat klasik. Mendalam tapi jarang kalian gubris. Pertanyaannya ialah bila kalian ingin menjadi manusia? ya belajar. kalian ga cukup cuman pintar. Kalian terlalu nyaman bersembunyi di balik harta orang tua. Tidur enak, makan tinggal makan, mandi pun banyak air, minum tak perlu jalan puluhan kilometer, dan sekolahpun tinggal duduk. semuanya mudah. Bukan malah justru kita dibutakan denga semua kenikmatan itu. Semuanya mudah. Comfort zone. Tapi masih ada diantara kalian yang takut tuk hanya sekedar bermimpi, masih ada yang duduk-duduk manis sementara dunia makin kacau, masih ada yang rela tanah air beta makin hancur. Bukanya ikut merevitalisasi tapi malah memaki-maki. Jangan katakan sejumput kemanusiaan kalian hilang.
Belajarlah sesuai dengan yang ingin kalian ketahui. Bukankah sekolah tidak pernah memaksa kalian sepikiran dengan mereka. Bukankah sekolah melazimkan kebebasan berfikir bagi muridnya. Namun bukan berarti tanpa tujuan itu baik "kadang kita memang gak suka pelajaran tertentu, tapi memerhatikan bukan soal suka tidak suka. Ini soal menghargai." Menghargai waktu,, menghargai guru, menghargai perjuangan pahlawan, menghargai sejarah dan masa depan.
"Aku adalah budak dari orang yang mengajariku satu huruf." Kalian ini budak ilmu, jadi bila kalian mengalami suatu kebosanan, kesumpekan, dan kegundahan. jalani saja! karena "hidup selalu indah pada waktunya dan Tuhan tidak pernah tertidur untuk melupakan mereka yang percaya pada usaha dan takdirnya.