Kamis, 04 Februari 2016

Cinta Semesta, Semesta Cinta





kalo orang berpandangan bahwa cinta itu seperti bunga mawar. Indah, namun bila lengah memegangnya duri pun menggores. Indah tapi akan pedih. Seindah apapun cinta pasti ada duri, dan pasti ada akhir. Namun cinta ini tak mengenal kata pedih, tiada duri diantaranya. Lintasanya layak angka nol. Kecil namun tak berujung. Selalu mekar dan tak pernah layu walau selalu tersakiti, bahkan tak merasa dan tak mengenal rasa sakit. Cinta ini, mendamaikan hati yang gelisah. Menenangkan hati yang gundah. Mengobati hati yang luka. Penyembuhan bagi hati yang sakit. Seberapapun sering di sakiti, cinta ini selalu menerima, bahkan memberi. Entah dengan analogi apa dapat ku artikan cinta ini. Mungkin semua bunga di bumi tak cukup untuk menganalogikan cinta ini. Ada satu bunga yang begitu pas menganalogikan cinta ini. Bunga yang selalu mekar walau tanpa sang surya. Selalu tercium wangi khasnya walau di letakkan di gunungan sampah. Sayang, bunga ini non-materi, dan mungkin tak ada di muka bumi. Dan tangan-tangan dzalim seperti ku tidak akan bisa menyentuhnya.

Cinta ini lebih dalam dari samudra. Lebih luas dari lautan. Cinta yang selalu hadir di saat kau butuh. Disaat kau tidak butuh pun cinta ini selalu hadir, namun mungkin kau tak bisa merasakan kehadiran nya. Namun itu tak mungkin, karena tanpa cinta-Nya kita tidak akan bisa hidup dan tak mungkin kita tidak membutuhkannya.
Namun terkadang cinta ini di salah artikan, karena memang cinta ini butuh high-understanding. Cinta ini kadang diartikan sebagai penderitaan, tapi sesungguhnya bukan penderitaan. Tapi justru ini adalah fase meditasi tuk membuatmu sadar akan indahnya arti cinta. Sebelum kalian layak mendapatkan kebahagiaan yang lebih abadi, baru kau sebut "cinta" ini sungguh hadir..

Tapi cinta ini bukanlah sebuah penderitaan yang kau sebut pengorbanan. Bila yang kau lakukan untuk cinta kau sebut pengorbanan, maka kau lakukan itu bukan untuk cinta, tidak didasari cinta, dan bukan cinta. Bukankah cinta itu tak mengenal pengorbanan. Karena  setiap jerih payah yang kita lakukan untuk cinta adalah cinta dan untuk cinta. Dan bila kau punya alasan untuk mencintai cinta, maka sesungguhnya itu bukan cinta. Itu adalah kalkulasi. Bila kau cinta maka kau tak kenal 'karena', tak kenal 'karena' apa kau mencintai cinta. 


Maka untuk mengenali Cinta ini kau hanya perlu meluangkan waktumu -bukan pengorbanan- sejenak, sehingga hanya jarum jam yang kau dengar. Bila kau mempunyai keyakinan tinggi, maka pasti kau sudah ber-duaan dan mencurahkan isi hatimu. Kau akan selalu menjadi pencurah yang baik & Kekasih cinta Ini lebih dari sekedar Pendengar yang baik, bahkan Dia bisa mendengar hatimu tanpa kau menceritakannya. Dan kau hanya perlu menjadi penerima yang baik bila kau meminta sentuhan kasih sayang-Nya. karena semua yang diberikan padamu pasti itu yang paling terbaik dari semua kemungkinan.



Seperti yang sudah ku katakan, kau hanya perlu meluangkan waktumu, luangkan hati dan pikiranmu. Sampaikan semua kelemahanmu, semua ketidakmampuan mu. Tidak lama, maka setelahnya akan kau temui sebuah kedamaian disana. Lalu keesokan harinya setiap penderitaan tidak akan kau sebut penderitaan karena kau percaya semua yang diberikan adalah yang paling terbaik. Lanjut kau bertanya. Cinta siapakah itu? Cinta ini diluar batas pemikiran manusia. Inilah cinta Semesta, sang pencipta semesta dan sang pencipta semesta dalam semesta, Allah swt. Sang Maha cinta dengan Rahmat yang meliputi seluruh alam.

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca.