Kamis, 12 Januari 2017

Dunia ide, antara aku dan waluyo.


Dunia ide selalu indah dalam kepala, menyegarkan. Namun selalu ada 1001 masalah ketika masuk dalam tahap eksekusi. Ya salah satu caranya adalah mencatatnya agar ide itu tetap menyegarkan. Meski ini bukan suatu motivasi atau saran atau kritik atau berbagai macam rasa kritik yang lainya. Ini cuman coretan di pagi hari sang pemalas yang mencoba untuk sok rajin.
Bangun jam 08:13, itu juga kalo di bangunkan. Kalo tidak? Ya paling agak siangan dikit, jam 11:45. Wow! Ato mungkin ada yang pernah tidur 1x24 jam? Ato lebih? Mungkin rekor muri harus ngasih medali buat dia ya. Ya ya ya, begitulah liburan sang pemalas.
Bangun tidur, mandi, bikin kopi, sarapan, trus............sssssssstttttt.. Ngrokok. Jangan bilang siapa-siapa, soalnya ngrokonya sembunyi-sembunyi. Di depan toko yang kebetulan yang punyanya lagi ke pasar, dan secara tidak sengaja juga yang punya toko adalah nenekku sendiri, yang sudah pasti merupakan ibu dari ibuku.
“Ya trus ibu siapa lagi?”
“loh kan siapa tau ibu dari ibu tetangga kan?”
“iya iya.”
“iiiihhh, gimana sih lu, itu nenek kandung gua. Banyak tanya deh lu kaya wartabok.”
“laaah, wartabok. Wartawan kali ah.”
“wartawan nanya nya berkualitas, kalo lu nanya-nanya nya ga berbobot, bawaannya pengen nabok.”
“oke oke bos.”
“waluyo waluyo.”
“lanjut lagi bos ceritanya!”
“iya ini mau lanjut, lunya jangan banyak omong. Sssttt diem!”

Yaa begitulah percakapan ku dengan waluyo, yang suka rusuh kalo aku lagi nikmatin kopi.
“uyooo..!!!”
“apa bos?”
“ayo ah kita maen gitar lagi!”
“berangkat bos!”
“ngapain berangkat? Disini aja, toko si mbah gada yang nungguin ini.”
“ouh iya lupa.”


0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca.