*Dariku untuk Teater Tesa pada pementasan Rumoh Geudong
Nerimo adalah hal yang paling kita butuhkan saat ini, dan sampai saat yang tidak ditentukan
Dalam kadar menerima kita akan mengetahui seberapa kuat kekuatan kita dalam hal pertahanan diri.
Belajar kepada apapun dan kepada siapapun.
Dalam konteks pertahanan diri, kita selalu berusaha
mati-matian dalam membela diri, mempertahankan diri, melindungi diri dari
gangguan apapun yang terjadi baik dari dalam maupun dari luar diri. Tetapi,
apakah menurutmu “menerima” adalah salah satu materi dalam pertahanan diri? Apakah
kau setuju bila justru menerima adalah nilai tertinggi dari pelajaran pertahanan
diri? Mari kita bicara.
Begini: aku belajar banyak hal dari karya sastra dan
karya seni. Karya sastra karena aku kuliah di Sastra Indonesia, karya seni
karena aku bergabung di kelompok teater, kedua komponen yang aku pelajari itu
mengantarkanku pada sebuah pelajaran yang paling berharga, yaitu menerima. Menerima
bahwa aku, kita, kami semua adalah sama-sama sedang belajar. Termasuk belajar
menerima. Dan kau benar, menerima, aku akui adalah pelajaran yang paling sulit,
tapi bukan tidak mungkin dilakukan dan bukan tidak mungkin dikuasai.
Sejatinya menerima itu berada di tengah-tengah antara
percaya diri dan merendah diri. Menerima berada di tengah-tengah antara sombong
dan pengecut. Menerima berada di tengah-tengah antara sadar dan alam bawah
sadar. Menerima bersifat netral. Penetralisir paling manjur dan harus kita
miliki.
Dalam lingkup keilmiahan, karya sastra dan karya seni
yang baik selalu membutuhkan kritik yang baik. Bahkan, konon, karya sastra yang baik selalu beriringan dengan kritik sastra
yang baik. Maka dalam pementasan Rumoh
Geudong ini kita benar-benar butuh kritik yang baik bukan? Dan kita telah
melalui hal itu. Aku rasa, dari yang sudah-sudah, menerima kritik bukanlah hal
yang benar-benar mudah bila kita tidak memasukannya dalam konteks belajar atau
setidaknya mau belajar.
Dalam kadar menerima kita akan mengetahui seberapa kuat kekuatan kita dalam hal pertahanan diri.
Belajar kepada apapun dan kepada siapapun.